Selasa, 20 Oktober 2020

Kestabilan Elektron

 Di alam ini, banyak sekali ditemukan senyawa, misalnya garam dapur dan gula pasir. 

Garam dapur tersusun atas ion Na+ dan Cl-

, sedangkan gula pasir tersusun atas molekul 

C12H22O11. Struktur garam dapur berbeda dengan struktur gula pasir karena perbedaan 

ikatan yang dimilikinya.

Pembentukan ikatan pada atom atau ion dilakukan untuk mencapai kestabilan. Oleh 

karena setiap atom atau ion memiliki sifat yang berbeda, maka dihasilkan pula jenis 

ikatan kimia yang sifatnya berbeda. Di alam ini, atom yang sudah stabil hanyalah gas 

mulia, sedangkan atom-atom yang lain sifatnya tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil 

tersebut akan bergabung dengan atom lain untuk mencapai kestabilan.

Gas mulia memiliki konfi gurasi elektron sebagai berikut.

2He: 1s²

         K = 2



10Ne : 2 8

18Ar : 2 8 8

36Kr : 2 8 18 8

54Xe : 2 8 18 18 8

86Rn : 2 8 18 32 18 8


Menurut G.N. Lewis dan W. Kossel, gas mulia merupakan atom yang stabil karena 

memiliki elektron valensi (elektron di kulit terluar) sebanyak 8, kecuali helium yang elektron 

valensinya 2. Oleh karena itu, atom-atom yang tidak stabil akan berupaya menyerupai 

konfigurasi elektron gas mulia untuk mencapai kestabilan, yaitu dengan memiliki elektron 

valensi 2 atau 8.

a. Kaidah Duplet

Kaidah duplet adalah kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki konfigurasi elektron 

stabil dengan 2 elektron valensi. Atom-atom yeng memiliki nomor atom kecil akan 

mengikuti kaidah duplet untuk mencapai kestabilannya. 

Contoh:

• 1

H : 1 → akan menyerap 1 elektron sehingga elektron valensinya menjadi 2.

• 3

Li : 2 1 → akan melepas 1 elektron sehingga elektron valensinya menjadi 2.

b. Kaidah Oktet 

Kaidah oktet adalah kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki konfigurasi elektron 

stabil dengan 8 elektron valensi. Untuk mencapai kaidah oktet, ada atom-atom yang harus 

melepas elektron, tetapi ada juga yang harus menyerap elektron. 

Contoh:

• 11Na : 2 8 1 → akan melepas 1 elektron membentuk ion Na+ sehingga 

konfigurasinya menjadi 2 8.

• 17Cl : 2 8 7 → akan menyerap 1 elektron membentuk ion Cl-

 sehingga 

konfigurasinya menjadi 2 8 8.


LAMBANG LEWIS

G.N. Lewis (1875–1946), seorang ahli kimia Amerika, berhasil menemukan cara untuk 

menggambarkan elektron valensi dari suatu atom unsur. Cara tersebut selanjutnya dikenal 

dengan model elektron Lewis. Model elektron Lewis digambarkan dengan menggunakan 

tanda titik (•) atau tanda silang (×). Empat titik pertama diletakkan satu per satu pada 

setiap sisinya, sisanya dipasangkan pada titik yang sudah ada dan membentuk pasangan 

elektron. Jumlah titik menunjukkan jumlah elektron valensi atom tersebut.

Contoh: 

3Li : 2 1, memiliki lambang Lewis Li • 

11Na : 2 8 1, memiliki lambang Lewis Na • 

12Mg : 2 8 2, memiliki Lambang Lewis Mg :