Di alam ini, banyak sekali ditemukan senyawa, misalnya garam dapur dan gula pasir.
Garam dapur tersusun atas ion Na+ dan Cl-
, sedangkan gula pasir tersusun atas molekul
C12H22O11. Struktur garam dapur berbeda dengan struktur gula pasir karena perbedaan
ikatan yang dimilikinya.
Pembentukan ikatan pada atom atau ion dilakukan untuk mencapai kestabilan. Oleh
karena setiap atom atau ion memiliki sifat yang berbeda, maka dihasilkan pula jenis
ikatan kimia yang sifatnya berbeda. Di alam ini, atom yang sudah stabil hanyalah gas
mulia, sedangkan atom-atom yang lain sifatnya tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil
tersebut akan bergabung dengan atom lain untuk mencapai kestabilan.
Gas mulia memiliki konfi gurasi elektron sebagai berikut.
2He: 1s²
K = 2
10Ne : 2 8
18Ar : 2 8 8
36Kr : 2 8 18 8
54Xe : 2 8 18 18 8
86Rn : 2 8 18 32 18 8
Menurut G.N. Lewis dan W. Kossel, gas mulia merupakan atom yang stabil karena
memiliki elektron valensi (elektron di kulit terluar) sebanyak 8, kecuali helium yang elektron
valensinya 2. Oleh karena itu, atom-atom yang tidak stabil akan berupaya menyerupai
konfigurasi elektron gas mulia untuk mencapai kestabilan, yaitu dengan memiliki elektron
valensi 2 atau 8.
a. Kaidah Duplet
Kaidah duplet adalah kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki konfigurasi elektron
stabil dengan 2 elektron valensi. Atom-atom yeng memiliki nomor atom kecil akan
mengikuti kaidah duplet untuk mencapai kestabilannya.
Contoh:
• 1
H : 1 → akan menyerap 1 elektron sehingga elektron valensinya menjadi 2.
• 3
Li : 2 1 → akan melepas 1 elektron sehingga elektron valensinya menjadi 2.
b. Kaidah Oktet
Kaidah oktet adalah kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki konfigurasi elektron
stabil dengan 8 elektron valensi. Untuk mencapai kaidah oktet, ada atom-atom yang harus
melepas elektron, tetapi ada juga yang harus menyerap elektron.
Contoh:
• 11Na : 2 8 1 → akan melepas 1 elektron membentuk ion Na+ sehingga
konfigurasinya menjadi 2 8.
• 17Cl : 2 8 7 → akan menyerap 1 elektron membentuk ion Cl-
sehingga
konfigurasinya menjadi 2 8 8.
LAMBANG LEWIS
G.N. Lewis (1875–1946), seorang ahli kimia Amerika, berhasil menemukan cara untuk
menggambarkan elektron valensi dari suatu atom unsur. Cara tersebut selanjutnya dikenal
dengan model elektron Lewis. Model elektron Lewis digambarkan dengan menggunakan
tanda titik (•) atau tanda silang (×). Empat titik pertama diletakkan satu per satu pada
setiap sisinya, sisanya dipasangkan pada titik yang sudah ada dan membentuk pasangan
elektron. Jumlah titik menunjukkan jumlah elektron valensi atom tersebut.
Contoh:
3Li : 2 1, memiliki lambang Lewis Li •
11Na : 2 8 1, memiliki lambang Lewis Na •
12Mg : 2 8 2, memiliki Lambang Lewis Mg :